Kisah Cinta Tidak Direstui Orang Tua. Berikut si boy
share kisah cinta yang tidak direstui orang tua. Penyebabnya berbagai
macam, ada yang karena perbedaan budaya hingga masalah fisik calon
pasangan.
Semoga dari cerita cinta yang si boy lansir dari laman wolipop ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua.
Dian, 28 Tahun:
Saya pernah menjalin hubungan dengan teman kuliah, satu angkatan.
Orangtua tidak menyetujui karena background keluarganya yang
broken-home, usia yang berjarak terlalu dekat, serta budaya yang
berbeda. Dia orang Medan dan saya orang Jawa. Awalnya saya kekeuh
mempertahankan hubungan, hingga akhirnya orangtua memberikan restu di
tahun ke-2. Namun di tahun ke-3 saya malah menyudahi hubungan saya
dengan pria ini karena perbedaan visi & misi yang tidak kunjung
sejalan.
Soya, 20 Tahun:
Usia saya 20 tahun. Saya seorang mahasiswa yang berkuliah di Universitas
Negeri di Bandung jurusan Jurnalistik. Saya ingin berbagi pengalaman
mengenai hubungan yang tidak di restu orangtua. Pada awalnya orangtua
saya menyukai pacar saya. Pacar saya berusia 26 tahun dan sudah lulus
kuliah.
Tapi entah mengapa orangtua saya kemudian ragu dengan pacar saya.
Orangtua saya khususnya ibu saya selalu melihat dia dari sisi bibit,
bebet, bobot. Pacar saya memang lahir dalam keluarga yang broken home.
Ayahnya meninggalkan dia dan ibunya saat masih kecil. Dan pacar saya
pernah bilang kalau dia hanya bertemu dengan ayahnya satu kali. Dia
pernah bercerita itu pada kedua orangtua saya. Orang tuasaya jadi
berpikir dua kali untuk menyetujui hubungan kami.
Hubungan kami selama ini berjalan baik-baik saja. Hampir berjalan
mulus, kami tidak pernah bertengkar. Yang membuat saya merasa nyaman
karena dia begitu dewasa, terlebih dia bisa menerima saya apa adanya.
Yang paling saya sukai dari dia adalah kalau pacaran suka datang ke
rumah. Hanya saja setelah kami menjalani hubungan ini entah mengapa
orangtua saya berubah pikiran, mungkin orangtua saya melihat dari segi
ekonomi pasangan
Dhita, 27 Tahun:
Dulu saya pernah punya pacar. Kami pacaran mulai dari kelas 1 SMU dan
hubungan kami putus nyambung selama bertahun-tahun (kurang lebih 7 tahun
kami putus nyambung). Orangtua saya dari awal tidak setuju dengan
hubungan kami. Awalnya saya mengira karena kami masih terbilang ABG
waktu itu. Ternyata saat kami kuliah bahkan bekerja pun, orangtua susah
menerima. Apalagi ayah saya. Tapi karena pada dasarnya saya cinta banget
sama dia, saya tetap nekad dan memperjuangkan hubungan kami selama
bertahun-tahun. Hingga akhirnya ayah saya merestui hubungan kami bahkan
membangga-banggakan dia di depan keluarga besar. Tapi setelah itu saya
baru tahu bahwa dia ternyata berselingkuh dan berkali-kali membohongi
saya (kami pacaran LDR).
Akhirnya saya putus dengan tidak baik-baik. Saya merasa sangat hancur
pd saat itu. Ayah saya sangat kecewa, karena dari awal ayah saya
menilai dia orang yang kurang dewasa dan kurang bertanggungjawab, namun
ayah saya mencoba menerima dia demi kebahagian saya. Saya sangat malu
dan kecewa, karena orang yang mati-matian saya perjuangkan demi restu
orangtua, ternyata tidak layak untuk diperjuangkan. Hingga sekarang nama
dia tabu disebut di depan orangtua saya, terutama ayah.
Irene, 25 Tahun:
Mama saya tidak merestui hubungan kami. Alasannya simple, karena secara
fisik pacar saya lebih pendek. Mama maunya saya mencari pria yang
fisiknya jauh lebih baik dari pacar karena percaya saya mampu
mendapatkan yang jauh lebih baik. Hanya saja saya ngeyel mau tetap
dengan sang pacar. Sangking tidak merestuinya, mama sampai wanti-wanti,
“menurut mama dia itu orangnya nggak baik. Anak geng mobil”. Padahal
alasan mobilnya dimodifikasi karena dia ingin memperkenalkan hasil karya
dia ke orang-orang di kontes mobil untuk menarik calon konsumen.
Sekarang hubungan sudah direstui. Akhir bulan sudah akan dilamar.
Dengan segala kesabaran kami berdua menghadapi sikap menyebalkan mama
saya, bersyukur kami masih dapat bertahan sampai sekarang dan semoga
sampai selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar